Industri Komponen Otomotif Tertekan, PHK Mengiringi Penurunan Penjualan Kendaraan di Indonesia

- Jurnalis

Kamis, 28 Agustus 2025 - 07:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FajarBorneo.com – Tren penurunan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia mulai memberikan dampak serius terhadap industri pemasok komponen. Sejumlah perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat lemahnya permintaan pasar.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIIAM), Rachmat Basuki. Ia menjelaskan bahwa gelombang PHK merupakan akumulasi dari penurunan pasar otomotif yang telah berlangsung sejak 2023 hingga saat ini.

“Benar, ini merupakan konsekuensi dari penurunan pasar sejak 2023 sampai sekarang,” ungkap Rachmat kepada CNNIndonesia, Rabu (27/8).

Menurutnya, penurunan permintaan menyebabkan pasokan komponen ke pabrikan harus dipangkas sekitar 28 persen hingga 22 Juli 2025. Kondisi tersebut semakin berat karena belum adanya kontribusi signifikan dari industri mobil listrik yang diharapkan dapat menambah volume produksi.

“Secara total, pasar tergerus lebih dari 38 persen. Dengan sangat terpaksa, sejumlah industri komponen yang tidak memiliki akses ekspor harus mengurangi jumlah karyawannya,” jelas Rachmat.

Meski demikian, ia belum dapat memastikan jumlah pekerja yang terdampak PHK dari perusahaan anggota GIIAM. Saat ini, asosiasi tersebut menaungi sekitar 250 perusahaan komponen, mulai dari skala kecil hingga industri semi padat karya.

“Angkanya belum bisa kami sebutkan pasti. Perlu diketahui, anggota GIIAM ada 250 perusahaan, sedangkan jumlah supplier otomotif di Indonesia mencapai lebih dari 1.500 perusahaan,” tambahnya.

Sementara itu, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa pasar otomotif memang mengalami pelemahan pada semester I 2025. Penjualan mobil secara wholesales (pabrik ke dealer) mencapai 374.740 unit, atau turun 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berita Terkait

ITKES Wiyata Husada Samarinda Lahirkan 564 Lulusan Siap Bangun Kesehatan Negeri
Prabowo di PBB: “Kita Harus Menghentikan Bencana Kemanusiaan di Gaza”
Wisuda Pondok Pendawa: Generasi Muda dari Daerah 3T Sukses Tembus Perguruan Tinggi
Dukungan Penuh Santri untuk Gus Irfan: Optimisme Baru Tata Kelola Haji dan Umroh
KPK Menahan Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Tersangka Suap IUP
Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Besar: Lima Jabatan Strategis Diganti dan Kementerian Haji-Umrah Dibentuk
Simposium Nasional Warnai Muswil IKA PMII Kaltim, Fokus pada Tata Kelola Keuangan
Istighosah Kebangsaan: Mahasiswa Pesantren se-Indonesia Gelar Doa Bersama untuk Perdamaian dan Persatuan Bangsa
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:18 WIB

ITKES Wiyata Husada Samarinda Lahirkan 564 Lulusan Siap Bangun Kesehatan Negeri

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:15 WIB

Defisit Anggaran, PMII Diskusikan DBH Kaltim

Selasa, 23 September 2025 - 05:53 WIB

Prabowo di PBB: “Kita Harus Menghentikan Bencana Kemanusiaan di Gaza”

Minggu, 21 September 2025 - 10:18 WIB

Wisuda Pondok Pendawa: Generasi Muda dari Daerah 3T Sukses Tembus Perguruan Tinggi

Kamis, 11 September 2025 - 09:31 WIB

Dukungan Penuh Santri untuk Gus Irfan: Optimisme Baru Tata Kelola Haji dan Umroh

Senin, 8 September 2025 - 17:28 WIB

Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Besar: Lima Jabatan Strategis Diganti dan Kementerian Haji-Umrah Dibentuk

Kamis, 4 September 2025 - 02:04 WIB

Direktur Otorita IKN Muhsin Palinrungi Resmi Ramaikan Bursa Ketua Alumni PMII Kaltim

Rabu, 3 September 2025 - 05:36 WIB

Simposium Nasional Warnai Muswil IKA PMII Kaltim, Fokus pada Tata Kelola Keuangan

Berita Terbaru

Kalimantan Timur

Defisit Anggaran, PMII Diskusikan DBH Kaltim

Sabtu, 4 Okt 2025 - 08:15 WIB