FajarBorneo.com – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan tersebut pada hari ini. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat posisi strategis yang dipegang Bambang dalam proyek pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Informasi disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Presiden Senin (3/6).
“Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono dari Kepala OIKN,” katanya.
Bukan hanya Bambang, Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe juga mengundurkan diri bersamaan dengan Kepala OIKN tersebut.
Dhony bahkan mengajukan pengunduran diri lebih dulu sebelum Bambang Susantono.
Belum diketahui alasan dibalik kemunduran mereka. Bambang Susantono, yang telah menjabat sebagai Kepala Otorita IKN sejak awal proyek ini diluncurkan, dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan berpengalaman dalam bidang infrastruktur dan transportasi. Selama masa jabatannya, Bambang berhasil membawa banyak kemajuan dalam persiapan dan pelaksanaan proyek IKN, termasuk dalam hal perencanaan kota, pembangunan infrastruktur dasar, dan pengelolaan lingkungan.
Sebagai pengganti, Presiden Jokowi menunjuk Basuki Hadimoeljono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN dan Raja Juli Antoni sebagai wakil.
Keduanya saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Proyek pemindahan ibu kota negara ini merupakan salah satu proyek strategis yang diharapkan dapat membawa banyak perubahan positif bagi Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Pengunduran diri Bambang Susantono tentu menimbulkan tantangan baru bagi kelanjutan proyek ini, namun pemerintah optimis bahwa target pembangunan IKN tetap dapat tercapai sesuai jadwal.
Para pengamat dan masyarakat luas akan terus memantau perkembangan lebih lanjut mengenai siapa yang akan menggantikan posisi penting ini dan bagaimana kelanjutan proyek IKN di masa depan.