Faisal Basri : Ekonom Kritis Sang Pejuang Telah Pergi

- Jurnalis

Jumat, 6 September 2024 - 13:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FajarBorneo – Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) dan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef), Faisal Basri, meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) dini hari di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.

Berita duka ini disampaikan oleh rekan sejawatnya di Indef, Tauhid Ahmad.

“Innalillahi wa innailaihi rodji’un, Telah berpulang ke rahmatullah hari ini, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara.”

Rumah duka almarhum Faisal Basri terletak di Komplek Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan. Kehilangan Faisal dirasakan tidak hanya oleh keluarga, tetapi juga oleh rekan-rekan di dunia akademis, mahasiswa, serta masyarakat yang mengagumi kontribusinya dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional.

Pendidikan dan Karier

Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI dan melanjutkan studi di Vanderbilt University, Tennessee, Amerika Serikat, di mana ia memperoleh gelar Master of Arts dalam bidang ekonomi pada 1988. Sepanjang kariernya, Faisal aktif sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UI, mengajar mata kuliah seperti Ekonomi Politik, Ekonomi Pembangunan, dan Ekonomi Internasional.

Baca Juga :  Jawa Timur Darurat Narkoba, PW GP Ansor Serukan Kolaborasi Total Perangi Narkotika

Kiprahnya sebagai pengajar dan pemikir ekonomi membawa Faisal pada berbagai posisi penting di dunia akademis, termasuk sebagai Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan UI pada 1995-1998 dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta dari 1999 hingga 2003.

Kontribusi dalam Pemerintahan

Faisal tidak hanya dikenal di dunia akademis, tetapi juga turut serta dalam pemerintahan. Pada awal kariernya, ia bergabung dalam Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” di bawah Menteri Koordinator Bidang EKUIN pada 1985-1987, serta menjadi anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI pada tahun 2000.

Pandangan Faisal Basri tentang Ekonomi dan Pembangunan

Sepanjang kariernya, Faisal kerap mengkritik kebijakan ekonomi yang terlalu terfokus pada pembangunan fisik. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan harus memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia.

“Sadarilah bahwa secara keseluruhan universitas itu menghadapi kesulitan karena harus mengolah sumber daya yang rendah, jadi prosesnya cenderung lebih berat untuk mengolah mahasiswanya agar berhasil menjadi sarjana,” ujarnya pada Januari 2024.

Faisal juga menggarisbawahi pentingnya literasi dan keterampilan dasar seperti matematika dan sains dalam pembangunan bangsa, serta mendorong universitas untuk menyesuaikan diri dengan tren pendidikan yang menawarkan kursus-kursus singkat dan sertifikat kompetensi.

Baca Juga :  Sisa 2 Bulan Pemerintahan Presiden Jokowi Lantik Tiga Menteri dan Wakil Menteri Baru

Pemikiran tentang Teknologi dan Ekonomi

Faisal juga menekankan peran teknologi dan inovasi dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam diskusi yang diadakan Indef pada 2023, Faisal menyatakan, “Semakin banyak pakai komponen otak, semakin kencang pertumbuhan ekonomi itu.”

Dia mencatat bahwa Indonesia mengalami penurunan dalam indeks produktivitas TFP (Total Factor Productivity), yang menandakan perlambatan inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi negara.

Kenangan Rekan dan Murid

Banyak rekan dan murid Faisal Basri mengenangnya sebagai mentor dan pemikir yang tegas serta kritis. Ekonom Indef, Eko Listiyanto, menyebut Faisal sebagai inspirasi bagi para peneliti muda di Indonesia.

“Pak Faisal itu memang inspirasi untuk peneliti-peneliti muda di Indef,” ujar Eko.

Rekan lainnya, Budi Hikmat dari Bahana TCW Investment Management, mengenang Faisal sebagai sosok berani yang tak segan mengkritik kebijakan publik yang dianggapnya tidak adil.

Kepergian Faisal Basri pada 5 September 2024 meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, namun pemikiran dan dedikasinya akan terus hidup melalui karya-karyanya dalam dunia ekonomi.

Sumber : ANTARA

Berita Terkait

Kopdes Merah Putih Dapat Fasilitas Kredit Rp3 Miliar dari Himbara, Bukan Bantuan Hibah
Ketua DPD REI Jambi Puji Menteri PUPR atas Penambahan Kuota Rumah Subsidi
Jawa Timur Darurat Narkoba, PW GP Ansor Serukan Kolaborasi Total Perangi Narkotika
GP Ansor Jatim Kompak Dukung Program Ketahanan Pangan Demi Kemajuan Desa
Komisi II DPR Dorong Perbaikan Layanan Pengaduan Agraria di Kementerian ATR/BPN
Analisis Geologi Kejadian Gempa Bumi Berau, Kalimantan Timur, Tanggal 15 September 2024
Zulkifli Hasan Terpilih Kembali sebagai Ketua Umum PAN 2024-2029 secara Aklamasi
DPR Setujui Revisi UU Pilkada, Ini Respon Ketua KPU Afifuddin
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:45 WIB

Siap Mengabdi, Purnabakti KPC Tawarkan Sinergi untuk Kemajuan Kutim

Minggu, 4 Mei 2025 - 11:57 WIB

Pemerataan Anggaran Pendidikan Wajib Jadi Perhatian Khusus Pemkab Kutim

Sabtu, 3 Mei 2025 - 17:02 WIB

Raperda Keolahragaan Kutim: Membangun Ekosistem Olahraga dari Desa hingga Kabupaten

Rabu, 30 April 2025 - 13:11 WIB

ITKES Wiyata Husada Samarinda Wisuda 348 Lulusan, Wakil Gubernur Soroti Peran Strategis dalam Pemenuhan SDM Kesehatan Kaltim

Selasa, 29 April 2025 - 07:18 WIB

Jelang Muswil, PAN Kaltim Tuntaskan Persiapan dan Sodorkan Kader Terbaik ke Pusat

Minggu, 27 April 2025 - 19:31 WIB

Dalam 3 Bulan, Jembatan Mahakam I Kembali Tertabrak: DPRD Kaltim Desak Perbaikan Serius

Minggu, 27 April 2025 - 07:34 WIB

NGOBAR 2025: Memperkokoh Persaudaraan dan Semangat Juang Kader Ansor-Banser Samarinda

Selasa, 22 April 2025 - 16:31 WIB

Pansus LKPj DPRD Kaltim Temukan Sejumlah Kejanggalan dalam Proyek Tahun Anggaran 2024

Berita Terbaru

{

Kesehatan

Tidur Berkualitas, Investasi Kesehatan yang Sering Diabaikan

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:55 WIB