Fajarborneo.com, Samarinda – Wacana menjadikan program koperasi sebagai prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto disambut baik oleh Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, Wakil Ketua Komisi II, Sapto Setyo Pramono, menekankan pentingnya pendelegasian kebijakan yang jelas dari pusat hingga ke daerah, serta pendampingan substansial untuk memastikan koperasi benar-benar berjalan efektif.
Sapto menyoroti kondisi riil di lapangan, di mana banyak koperasi yang terbentuk namun tidak berfungsi optimal.
Ia berharap, jika komitmen terhadap koperasi ini serius, pemerintah pusat melalui kementerian terkait dapat memberikan bimbingan teknis yang komprehensif hingga ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Kalau memang ini menjadi program pemerintah Presiden Prabowo, kemudian pendelegasian jelas sampai ke provinsi dan kabupaten/kota, maka diberikanlah pelatihan yang benar-benar,” ujar Sapto.
Menurut Sapto, kunci keberhasilan koperasi adalah adanya fokus dan pendampingan yang berkelanjutan.
Ia mengkritisi banyaknya koperasi yang terbentuk secara administratif tanpa kejelasan arah usaha dan manajemen, menyebabkan banyak yang akhirnya “hilang” karena minimnya pengawasan dan pemahaman pengurus.
“Jangan nanti dibentuk, ujung-ujungnya hanya membentuk saja. Pembentukan koperasi itu harus benar-benar fokus, ada yang mengurusi. Karena koperasi itu bukan sendirian,” tegasnya.
Ia juga menekankan perlunya koperasi memiliki legalitas yang jelas, pengurus yang resmi, dan bidang usaha yang spesifik, lengkap dengan kejelasan pangsa pasar dan rantai pasok produk.
Pemerintah, lanjut Sapto, harus terlibat aktif tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai pembina yang mampu memberikan perhatian terhadap pengembangan koperasi. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan koperasi menjadi wadah yang produktif.
“Jangan sampai koperasi menjadi wadah yang disalahgunakan. Masalah anggaran bukan soal utama, yang penting koperasi harus legal, pengurusnya jelas, dan semua prosesnya transparan,” tutup Sapto. (Adv)
(FM)