FajarBorneo.com – Pada Senin sore, 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perombakan besar dalam susunan Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta Pusat. Reshuffle ini mencakup penggantian pejabat di lima kementerian strategis serta pembentukan Kementerian Haji dan Umrah sebagai kementerian baru.
Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, keputusan reshuffle ini didasarkan pada proses evaluasi yang terus-menerus dan masukan dari berbagai pihak yang diperoleh presiden .
Dari beberapa jabatan penting yang mengalami pergantian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati digantikan oleh ekonom berpengalaman Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) . Presiden Prabowo juga melantik beberapa tokoh baru sebagai berikut:
- Menteri Koperasi dan UKM: Ferry Juliantono, menggantikan Budi Arie Setiadi .
- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI): Mukhtarudin, sebagai pengganti Abdul Kadir Karding .
- Menteri Haji dan Umrah: Mochamad Irfan Yusuf, menjabat posisi baru pada kementerian baru ini. Juga dilantik sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah: Dahnil Anzar Simanjuntak .
- Untuk Menteri Pemuda dan Olahraga, penggantinya belum diumumkan secara resmi .
Penunjukan pejabat baru ini difasilitasi oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029 .
Reshuffle tersebut juga terjadi di tengah gejolak aksi protes nasional yang menyoroti ketidaksetaraan ekonomi, termasuk tunjangan anggota DPR yang memicu kritik publik. Keputusan Presiden untuk mengganti sejumlah figur penting seperti Menko Polkam dan Menteri Keuangan ini dilihat sebagai upaya meredam kritik dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah .
Secara finansial, langkah reshuffle berimbas positif pada pasar: nilai tukar rupiah tercatat menguat tipis, dengan penutupan yang menunjukkan stabilitas ekonomi relatif terjaga di tengah langkah politik signifikan tersebut .