Analisis Geologi Kejadian Gempa Bumi Berau, Kalimantan Timur, Tanggal 15 September 2024

- Jurnalis

Minggu, 15 September 2024 - 17:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Informasi Gempa Bumi

Telah terjadi gempa bumi, pada hari Minggu, tanggal 15 September 2024, pukul 20:08:09 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi berada di darat pada koordinat 1,28°LU – 118,42°BT, 145 km tenggara Berau, Kalimantan Timur, 163 km timurlaut Kutai Timur Kalimantan Timur, dan 240 km tenggara Tanjungselor, Kalimantan Utara. Kekuatan gempa M 5,6, dengan kedalaman hiposenter 10 km di bawah permukaan bumi. Sedangkan menurut GFZ Jerman, pusat gempa berada pada 1,30°LU – 118,45°BT, dengan magnitudo M 5,5 dan kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi.

Gempa utama didahului oleh gempa bumi pukul 18:28:54 WIB, dengan pusat gempa bumi pada 1,31°LU – 118,46°BT, dengan nagnitudo M 4,0 dan kedalaman 13 km, sedangkan setelah gempa utama, gempa bumi susulan terjadi pada pukul 20:39:06 WIB, pusat gempa bumi berada pada 1,28°LU – 118,340°BT, dengan magnitudo M 3,9 dan kedalaman11 km (BMKG).

Kondisi Geologi dan Penyebab Gempa Bumi

Berdasarkan geologinya, daerah di sekitar pusat gempa bumi, umumnya tersusun oleh batuan sedimen dan batuan karbonat berumur Tersier, serta endapan aluvium berumur Holosen. Lapukan batuan dan endapan aluvium yang bersifat lepas, urai dan tidak terkonsolidasi akan bersifat menguatkan efek guncangan gempa bumi.

Baca Juga :  Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11% di Triwulan I 2024, Tertinggi Sejak 2015!

Berdasarkan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini termasuk gempa bumi dangkal, dan diperkirakan berasosiasi dengan pensesaran aktif yang berkembang di wilayah Berau dan sekitarnya.

Dampak Gempa Bumi

Informasi dari BMKG menyebutkan bahwa gempa bumi ini dirasakan dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Karangan, Kutai dan Maratua, Berau, Kalimantan Timur, intensitas III skala MMI di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, dan intensitas II skala MMI di Kabupaten Kutai Kartanegara, Berau, Kutai Timur, Samarinda, Bontang, Bulungan, Malinau, Tarakan, Donggala dan Toli-toli.

Sampai laporan ini dibuat, belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa yang ditimbulkan oleh gempa bumi tersebut.

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi wilayah Kalimantan Timur, wilayah terdampak berada pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi hingga menengah (Badan Geologi, 2012), dan secara umum termasuk ke dalam kelas batuan, tanah keras hingga sedang (Badan Geologi, 2022). Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena berpusat di darat.

Baca Juga :  10 Juta Generasi Z Menganggur: Bom Waktu atau Peluang Baru?

Rekomendasi

  1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, dan mengikuti arahan atau informasi dari petugas BPBD setempat, namun tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawan mengenai gempa bumi dan tsunami.
  2. Bangunan di wilayah Berau dan sekitarnya diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.
  3. Perlu ditingkatkan upaya pengurangan risiko bencana, melalui upaya mitigasi struktural dan non struktural.
  4. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran.

Gambar 1. Peta Lokasi Pusat Gempa Bumi utama (mainshock) Berau, Kalimantan Timur 15 September 2024,  bulatan merah adalah gempa pendahuluan (foreshock) dan gempa susulan (aftershock).

Gambar 2. Peta Pusat Gempa Bumi Berau pada Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Wilayah Kalimantan Timur (Badan Geologi, 2012).

Gambar 3. Peta Lokasi Pusat Gempa Bumi Berau, 15 September

 

Sumber vsi.esdm.go.id

Berita Terkait

Faisal Basri : Ekonom Kritis Sang Pejuang Telah Pergi
Zulkifli Hasan Terpilih Kembali sebagai Ketua Umum PAN 2024-2029 secara Aklamasi
DPR Setujui Revisi UU Pilkada, Ini Respon Ketua KPU Afifuddin
Sisa 2 Bulan Pemerintahan Presiden Jokowi Lantik Tiga Menteri dan Wakil Menteri Baru
APBN 2025: Strategi Jokowi Keluar dari Middle-Income Trap dan Menghadapi Tantangan Ekonomi Global
Airlangga Hartarto Mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar: Alasan dan Implikasinya
Kinerja Gemilang Kementerian Agama dalam Layanan Haji: Meningkatkan Kesejahteraan Jamaah Lansia
Kepala Otorita IKN Mundur dari Jabatan, Apa Alasan di Baliknya ?
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 20:07 WIB

Sekolah di Kaltim Diminta Peduli Isu Kesehatan Mental

Jumat, 1 November 2024 - 18:16 WIB

Teman Panti Samarinda Sosialisasi Bahaya Seks Bebas di Panti Ruhamaa

Kamis, 15 Agustus 2024 - 07:03 WIB

Fakta-Fakta Menarik Tentang Kekaisaran Romawi yang Perlu Anda Ketahui

Sabtu, 20 Juli 2024 - 14:55 WIB

Tips Psikologi untuk Mengatasi Grogi Saat Public Speaking

Senin, 25 Maret 2024 - 19:43 WIB

Menjelajahi Era Prasejarah: Menelusuri Jejak Dinosaurus

Minggu, 17 Maret 2024 - 19:32 WIB

Sejarah Kolaborasi Amerika dan Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Kamis, 1 Februari 2024 - 19:16 WIB

Memilih Universitas Top di Indonesia

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:18 WIB

Mengapa Pendidikan Penting?

Berita Terbaru

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian berharap para tenaga pendidik bisa meningkatkan kompetensi mereka untuk menyiapkan generasi masa depan.

Kalimantan Timur

Sekolah di Kaltim Diminta Peduli Isu Kesehatan Mental

Minggu, 10 Nov 2024 - 20:07 WIB