
Samarinda – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyoroti tingginya ketergantungan daerah terhadap pasokan daging sapi dari luar. Ia menilai sudah saatnya Kaltim mengambil langkah strategis untuk mencapai kemandirian di sektor peternakan.
Menurut Hasanuddin, daging sapi merupakan salah satu komoditas penting, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner. Saat ini, sebagian besar kebutuhan daging sapi di Kaltim masih dipenuhi melalui distribusi dari provinsi lain.
“Kita masih sangat bergantung pada pasokan luar untuk daging sapi. Ke depan, tentu harus ada upaya serius agar kita bisa mengurangi ketergantungan itu,” ungkapnya kepada awak media pada Selasa, 17 Juni 2025.
Ia menyebut, Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk mengembangkan peternakan secara mandiri. Salah satu pendekatan yang ditawarkan adalah memanfaatkan limbah kelapa sawit sebagai alternatif pakan ternak yang ekonomis.
“Sawit ternyata bisa dijadikan bahan dasar pakan sapi. Ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk mengembangkan peternakan berbasis potensi lokal,” jelas Ketua DPRD Kaltim tersebut.
Hasanuddin menilai bahwa pemanfaatan limbah sawit tidak hanya menekan biaya operasional peternakan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi para petani sawit di wilayah Kaltim.
“Kita punya lahan sawit yang luas. Kalau ini dimanfaatkan dengan baik, saya yakin bisa mendukung peternakan mandiri sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, khususnya di sektor perkebunan sawit, Hasanuddin optimistis Kalimantan Timur bisa menjadi wilayah yang mampu memenuhi kebutuhan daging sapi secara mandiri. Selain itu, langkah ini juga dinilai sejalan dengan upaya membangun ekonomi berkelanjutan di daerah.(adv)