
Samarinda – Sektor perhotelan kecil di Kalimantan Timur mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Setelah sempat terpuruk karena larangan kegiatan dinas di luar kantor, kini harapan baru muncul menyusul kebijakan terbaru dari Kementerian Dalam Negeri yang memperbolehkan instansi pemerintahan menyelenggarakan kegiatan di hotel kembali.
Bagi Sarkowi, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, langkah ini dianggap sebagai peluang strategis untuk mendongkrak ekonomi pelaku usaha lokal, khususnya hotel-hotel non-bintang yang selama ini sangat bergantung pada aktivitas pemerintahan.
“Ini angin segar bagi pelaku usaha hotel kecil. Setelah sekian lama terpuruk karena kegiatan pemerintah dibatasi di hotel, kini mereka punya peluang untuk bangkit kembali,” kata Sarkowi pada Kamis (20/6/2025).
Kebijakan dalam Surat Intruksi Presiden No.1 Tahun 2025 Tentang Efiseiensi anggaran telah mengalihkan kegiatan pemerintahan ke fasilitas milik negara. Hal ini secara langsung memutus arus pemasukan bagi hotel-hotel kecil yang biasanya menjadi tempat pelatihan, rapat dinas, hingga seminar skala lokal.
Namun menurut Sarkowi, peluang baru ini tak boleh disia-siakan. Ia mendorong pelaku usaha hotel untuk lebih aktif menjalin komunikasi dan promosi kepada instansi-instansi pemerintah agar bisa kembali dilibatkan dalam agenda-agenda resmi.
“Sekarang bukan waktunya hanya menunggu. Hotel-hotel kecil harus segera ambil langkah, menawarkan diri, menjalin relasi dengan lembaga pemerintah. Jangan sampai peluang ini justru hanya dinikmati oleh hotel-hotel besar,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah daerah dalam mendukung keterlibatan hotel kecil, terutama dalam penyusunan anggaran kegiatan dinas. Menurutnya, banyak kegiatan berskala kecil atau menengah yang justru lebih cocok diselenggarakan di hotel lokal dibandingkan fasilitas besar.
“Pemerintah daerah punya peran untuk memastikan distribusi kegiatan ini adil. Jangan sampai pelaku usaha kecil tertinggal lagi,” ucapnya.
Lebih dari sekadar kebangkitan usaha, Sarkowi memandang isu ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan keadilan ekonomi daerah. Ia menilai bahwa pelibatan hotel-hotel kecil dalam kegiatan pemerintah akan berdampak langsung terhadap perputaran uang di masyarakat lokal.
“Ketika hotel kecil hidup, maka ekonomi lokal ikut bergerak. Ini bukan hanya soal hotel, tapi juga soal warung, laundry, ojek online, dan UMKM sekitar yang ikut terdampak,” tutupnya. (adv)