Samarinda – Di balik geliat Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar di Kalimantan Timur (Kaltim), masih tersimpan tantangan serius yakni stunting.
Meski trennya mulai menurun, masalah gizi kronis ini belum benar-benar tertuntaskan. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menekankan bahwa penanganan stunting harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh dan berkelanjutan.
“Ini bukan semata soal makanan tambahan. Ini tentang bagaimana kita membangun budaya kesadaran kolektif akan pentingnya pertumbuhan anak yang sehat sejak usia dini,” ujar Damayanti saat ditemui, Senin (14/7/2025).
Menurutnya, kunci keberhasilan dalam menekan angka stunting tidak hanya terletak pada intervensi program pemerintah, tetapi juga pada keterlibatan langsung masyarakat, khususnya peran aktif orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak.
“Rutin membawa anak ke posyandu adalah langkah sederhana tapi sangat penting. Dari sana, kita bisa mendeteksi lebih cepat jika ada gangguan pertumbuhan,” jelasnya.
Damayanti menyebut, selama ini banyak kasus stunting terdeteksi terlambat karena minimnya kunjungan ke Posyandu atau kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.
Ia menambahkan, DPRD Kaltim mendorong agar layanan kesehatan ibu dan anak tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi diperkuat dengan anggaran yang memadai serta penguatan kualitas kader posyandu, penyuluhan gizi, dan peningkatan layanan di wilayah terisolasi.
“Kami ingin memastikan setiap anak di Kaltim memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan kuat. Untuk itu, kebijakan harus berpihak pada penguatan layanan dasar,” tegasnya.
Meski demikian, Damayanti mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam menurunkan angka stunting. Ia menilai kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mencapai target nasional penurunan stunting hingga 14 persen pada 2025.
“Dengan semangat gotong royong, kolaborasi antar OPD, legislatif, dan masyarakat, saya yakin kita bisa mencapainya,” pungkasnya. (adv)