Desakan Penggunaan Jalan Hauling Bersama Mencuat, DPRD Kaltim: Keselamatan Warga Tak Bisa Ditawar

- Jurnalis

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana. (Humas DPRD Kaltim)

Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana. (Humas DPRD Kaltim)

SAMARINDA – Isu penggunaan jalan hauling bersama di Kabupaten Paser kembali menjadi sorotan, menyusul banyaknya kecelakaan yang melibatkan kendaraan tambang di jalan umum. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yenni Eviliana, menegaskan pentingnya regulasi tegas untuk melindungi keselamatan warga dan menjaga stabilitas sosial di wilayah tambang.

Menurut Yenni, kondisi jalan umum yang selama ini digunakan untuk hauling batu bara di kawasan Muara Komam, terutama sekitar Desa Muara Langon dan Muara Kate, sudah tidak layak dan sangat rawan kecelakaan.

“Sudah cukup banyak kejadian. Terakhir, seorang guru jadi korban. Ini alarm keras,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (30/7/2025).

“Saya sepenuhnya mendukung, asalkan ada regulasi yang jelas. Jangan sampai membuka celah baru untuk konflik. Ini harus serius, bukan sekadar wacana,” lanjut Yenni.

Yenni menegaskan bahwa persoalan jalan hauling tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur, tetapi juga menyangkut mata pencaharian para sopir dan pekerja tambang. Penutupan jalan atau konflik antar perusahaan bisa langsung berdampak pada penghasilan mereka.

“Demo itu bukan hanya dari warga, tapi juga para sopir yang terancam tak bisa bekerja kalau jalan ditutup. Ini menyangkut urusan dapur,” tambahnya.

Ia menilai penggunaan jalan hauling secara kolektif dapat menurunkan risiko kecelakaan dan meminimalkan konflik horizontal di masyarakat. “Kalau semua perusahaan pakai jalan masing-masing, konflik terus. Tapi kalau pakai bareng, lebih tertib, warga juga tenang,” jelasnya.

Yenni pun mendesak agar Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat segera merumuskan kebijakan afirmatif. Ia mendorong lahirnya kesepakatan bersama antara seluruh pemangku kepentingan dengan pemerintah sebagai fasilitator aktif.

“Pemerintah harus turun tangan langsung. Ini bukan hanya soal jalan, tapi soal keselamatan warga dan kepastian usaha. Jangan cuma jadi penonton,” tutupnya. (adv)

Berita Terkait

DPRD Kaltim Minta Pengelolaan Pulau Kakaban Libatkan Masyarakat Sejak Awal
DPRD Kaltim Soroti Potensi Tergusurnya Sekolah Swasta dalam Skema Pendidikan Gratis 12 Tahun
Sigit Soroti Rumitnya Administrasi Publik: Dari Pajak Kendaraan hingga Legalitas Tanah
Syarifatul Sya’diah Dorong CSR Tambang Fokus Kembangkan UMKM Lokal
DPRD Kaltim Dorong Swasembada Daging, Limbah Sawit Diusulkan Jadi Pakan Alternatif
DPRD Kaltim Soroti Lambannya Sertifikasi Tanah, Salehuddin: Tak Bisa Biarkan Warga Terjebak Ketidakpastian Hukum
DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan: Penopang Ekonomi Pedalaman yang Terabaikan
DPRD Kaltim Wanti-Wanti Risiko Penyelewengan Dana Besar Koperasi Merah Putih
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 09:31 WIB

Dukungan Penuh Santri untuk Gus Irfan: Optimisme Baru Tata Kelola Haji dan Umroh

Rabu, 10 September 2025 - 09:33 WIB

KPK Menahan Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Tersangka Suap IUP

Senin, 8 September 2025 - 17:28 WIB

Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Besar: Lima Jabatan Strategis Diganti dan Kementerian Haji-Umrah Dibentuk

Minggu, 31 Agustus 2025 - 17:52 WIB

BCA Minta Maaf atas Gangguan Aplikasi, Layanan Kini Berangsur Normal

Kamis, 28 Agustus 2025 - 07:46 WIB

Industri Komponen Otomotif Tertekan, PHK Mengiringi Penurunan Penjualan Kendaraan di Indonesia

Rabu, 27 Agustus 2025 - 07:51 WIB

Menag Apresiasi Akhmad Fauzin, dari Prestasi Kehumasan Kemenag Kini Emban Amanah Baru di UIN Walisongo

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:12 WIB

Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Negara dan Dubes RI di Istana Negara

Minggu, 24 Agustus 2025 - 20:29 WIB

Istiqlal Halal Walk 2025 Resmi Dibuka, Menag Tekankan Pentingnya Literasi Halal

Berita Terbaru