Samarinda – Dimulainya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) yang baru, Dr. Aulia Rahman Basri dan H. Rendi Solihin, menjadi sinyal awal bagi babak baru pembangunan di daerah tersebut. Sorotan datang dari Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, yang mendorong agar pemerintahan baru segera bekerja dengan pola kepemimpinan yang tanggap dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.
Menurut Samsun, kepemimpinan Aulia–Rendi harus membawa paradigma baru dalam tata kelola pemerintahan, dengan menitikberatkan pada pelayanan publik yang merata, pengentasan ketimpangan, dan pembangunan berbasis potensi lokal.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah tindakan cepat, bukan hanya janji politik. Kukar punya sumber daya yang melimpah, tinggal bagaimana ini bisa dikelola dengan jujur, transparan, dan berpihak pada masyarakat,” kata Samsun, Senin (23/6/2025).
Samsun juga mengingatkan agar pasangan pemimpin baru tersebut tidak larut dalam euforia pelantikan, tetapi segera menyusun langkah strategis jangka pendek dan jangka panjang. Ia menilai bahwa sektor pertanian dan infrastruktur pedesaan menjadi dua aspek utama yang perlu mendapatkan perhatian awal.
“Sektor pertanian kita sudah menunjukkan kemajuan, salah satunya lewat program swasembada jagung. Ini bisa jadi motor ekonomi rakyat kalau dikembangkan secara konsisten,” ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Ia menambahkan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus disertai dengan keberanian reformasi tata kelola anggaran. Menurutnya, alokasi belanja daerah harus bersifat produktif dan benar-benar menyentuh sektor prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
“Tak cukup hanya menaikkan PAD. Yang paling penting adalah bagaimana anggaran itu dikelola dan diarahkan ke sektor yang berdampak langsung bagi masyarakat bawah,” jelasnya.
Samsun pun mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan lintas tingkatan pemerintahan, agar program-program pembangunan dapat berjalan lebih terintegrasi dan efektif.
“Bupati dan wakil bupati harus aktif membangun jejaring, baik dengan pemerintah provinsi maupun pusat. Jangan jalan sendiri. Kolaborasi itu penting agar pembangunan Kukar tidak mandek di tengah jalan,” tegasnya.
Lebih jauh, ia berharap kepemimpinan Aulia–Rendi bisa menjadi teladan dalam menciptakan pemerintahan yang bersih, terbuka, dan responsif terhadap aspirasi warga.
“Kami dari DPRD siap mendukung, tapi juga akan mengawasi dengan ketat. Karena yang dipertaruhkan adalah masa depan ribuan warga Kukar yang berharap pada pemimpinnya,” tutupnya.(adv)