
SAMARINDA– Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, disambut antusias oleh Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel. PLTA berkapasitas 300 Mega Watt (MW) ini dinilai menjadi harapan baru bagi warga pedalaman yang selama ini masih mengalami keterbatasan akses energi listrik.
“Listrik adalah kebutuhan dasar. Untuk wilayah seperti Mahulu dan Kutai Barat, kehadiran PLTA ini akan membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat,” ujar Ekti, politisi Partai Gerindra dari Dapil V Kaltim.
Proyek ini digarap oleh konsorsium PT Handa Energi Investasi Indonesia dan PT Tujuan Mulia Makmur, dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp2 hingga Rp3 triliun. Tak hanya soal energi, Ekti menyebut PLTA ini akan menjadi pemicu kemajuan ekonomi lokal.
“Kita bicara efek berganda. Ada potensi lapangan kerja, UMKM bisa berkembang, dan konektivitas antarwilayah akan meningkat. Ini bisa jadi pintu keluar Mahulu dari keterisolasian,” tegasnya.
Rencana pembangunan PLTA telah dipresentasikan kepada Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dan sejumlah pejabat terkait. Pemerintah Provinsi pun menyatakan dukungannya penuh terhadap proyek energi berskala besar ini.
“Kami sangat mengapresiasi. Proyek ini akan didorong untuk dipercepat, karena sejalan dengan upaya kita memperkuat infrastruktur dasar di perbatasan,” kata Seno Aji dalam pertemuan audiensi.
Saat ini, proyek masih berada di tahap awal, yakni survei lokasi dan pengurusan izin di Dinas PMPTSP Kaltim. Namun bagi warga Mahulu, inisiatif ini telah memunculkan harapan besar akan perubahan.
Ekti menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal proyek tersebut agar tepat sasaran dan memberi dampak nyata. “Ini bukan sekadar proyek listrik, ini tentang masa depan Mahulu. Kami ingin anak-anak bisa belajar dengan terang, ekonomi rakyat tumbuh, dan Mahulu jadi daerah yang maju,” ujarnya.
Jika terlaksana, PLTA ini akan menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan terbesar di kawasan perbatasan Kalimantan Timur, sekaligus tonggak penting dalam pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia. (adv)