Populasi Pesut Mahakam Kian Terancam, DPRD Kaltim Minta Penegakan Regulasi Diperkuat

- Jurnalis

Kamis, 17 Juli 2025 - 22:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samarinda – Ancaman kepunahan Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), mamalia air tawar endemik Sungai Mahakam, kian mengkhawatirkan. Saat ini, jumlah populasi satwa langka tersebut diperkirakan hanya tersisa sekitar 60 ekor di alam liar.

Menanggapi kondisi tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Sarkowi V Zahry, menyampaikan keprihatinan mendalam. Ia menyebut keberadaan Pesut Mahakam tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga indikator penting kesehatan ekosistem sungai.

“Kalau kita terus diam, pesut Mahakam akan punah. Padahal mereka ini simbol keanekaragaman hayati Kalimantan Timur. Kita tidak bisa hanya mengandalkan regulasi di atas kertas, penegakan di lapangan harus kuat,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).

Menurut Sarkowi, penyebab utama menurunnya populasi pesut adalah aktivitas manusia yang merusak habitat mereka. Mulai dari penggunaan alat tangkap yang berbahaya seperti jaring, setrum, hingga praktik ilegal pengeboman ikan. Selain itu, kerusakan lahan gambut dan memburuknya kualitas air turut memperparah situasi.

“Pesut itu makhluk sensitif. Mereka bisa stres karena kebisingan kapal atau pencemaran air. Ini membuat mereka menjauh dari habitat alaminya. Lama-lama, mereka kehilangan tempat tinggal dan kesulitan berkembang biak,” terangnya.

Ia menambahkan, meskipun regulasi perlindungan pesut Mahakam telah tersedia, seperti peraturan daerah dan aturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lemahnya implementasi menjadi tantangan utama.

“Perda ada, kebijakan dari pusat juga ada. Tapi kalau tidak ditegakkan, hasilnya tetap nol. Kita hanya menyaksikan satu per satu pesut menghilang tanpa ada langkah konkret penyelamatan,” jelasnya.

Sarkowi menekankan bahwa penyelamatan pesut tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah, melainkan membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku industri yang beroperasi di sepanjang Daerah Aliran Sungai Mahakam.

“Pesut Mahakam punya fungsi ekologis penting, mereka menjaga keseimbangan rantai makanan di sungai. Jika mereka punah, itu pertanda ekosistem kita sudah sakit. Ini harus menjadi peringatan keras bagi kita semua,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pesut memiliki siklus hidup yang lambat: hanya hidup sekitar 40 tahun dan hanya mampu berkembang biak maksimal tiga kali dalam hidupnya.

“Dengan kondisi reproduksi seperti itu, kita tidak punya banyak waktu. Harus ada aksi nyata sekarang juga untuk menyelamatkan mereka dari ambang kepunahan,” pungkasnya. (adv)

Berita Terkait

DPRD Kaltim Minta Pengelolaan Pulau Kakaban Libatkan Masyarakat Sejak Awal
DPRD Kaltim Soroti Potensi Tergusurnya Sekolah Swasta dalam Skema Pendidikan Gratis 12 Tahun
Sigit Soroti Rumitnya Administrasi Publik: Dari Pajak Kendaraan hingga Legalitas Tanah
Syarifatul Sya’diah Dorong CSR Tambang Fokus Kembangkan UMKM Lokal
DPRD Kaltim Dorong Swasembada Daging, Limbah Sawit Diusulkan Jadi Pakan Alternatif
DPRD Kaltim Soroti Lambannya Sertifikasi Tanah, Salehuddin: Tak Bisa Biarkan Warga Terjebak Ketidakpastian Hukum
DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan: Penopang Ekonomi Pedalaman yang Terabaikan
DPRD Kaltim Wanti-Wanti Risiko Penyelewengan Dana Besar Koperasi Merah Putih
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 05:36 WIB

Simposium Nasional Warnai Muswil IKA PMII Kaltim, Fokus pada Tata Kelola Keuangan

Selasa, 2 September 2025 - 05:06 WIB

Istighosah Kebangsaan: Mahasiswa Pesantren se-Indonesia Gelar Doa Bersama untuk Perdamaian dan Persatuan Bangsa

Minggu, 31 Agustus 2025 - 17:52 WIB

BCA Minta Maaf atas Gangguan Aplikasi, Layanan Kini Berangsur Normal

Rabu, 27 Agustus 2025 - 07:51 WIB

Menag Apresiasi Akhmad Fauzin, dari Prestasi Kehumasan Kemenag Kini Emban Amanah Baru di UIN Walisongo

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:12 WIB

Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Negara dan Dubes RI di Istana Negara

Minggu, 24 Agustus 2025 - 20:29 WIB

Istiqlal Halal Walk 2025 Resmi Dibuka, Menag Tekankan Pentingnya Literasi Halal

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 20:31 WIB

Wisata Budaya Pampang Samarinda: Menyelami Tradisi Dayak Kenyah di Tanah Kalimantan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 11:22 WIB

Immanuel Ebenezer Resmi Dicopot dari Wamenaker Usai Jadi Tersangka Kasus Pemerasan K3

Berita Terbaru

Daerah

Demo Samarinda diikuti Ribuan Massa

Senin, 1 Sep 2025 - 17:55 WIB