
SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mendukung penuh target swasembada pangan dalam enam bulan yang dicanangkan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman. Namun, ia menilai masih ada dua tantangan besar yang harus segera diatasi: banyaknya lahan tidur dan rendahnya partisipasi generasi muda dalam dunia pertanian.
“Daerah kita punya banyak keunggulan, terutama dari sisi lahan. Tinggal bagaimana pemerintah memanfaatkan peluang itu dengan strategi yang tepat,” ujar Ananda, Minggu (27/7/2025).
Menurutnya, wilayah seperti Paser, Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kutai Timur (Kutim) memiliki cadangan lahan pertanian yang luas, namun belum tergarap maksimal. Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah segera melakukan pemetaan dan pengujian kualitas tanah guna menentukan jenis tanaman yang paling sesuai.
“Langkah awal tentu pemetaan lahan-lahan potensial. Setelah itu, perlu dilakukan pengujian tanah untuk mengetahui jenis tanaman yang cocok,” jelasnya.
Selain itu, Ananda menyoroti minimnya jumlah petani muda di Kalimantan Timur. Ia menilai, modernisasi pertanian hanya bisa terjadi jika didukung oleh sumber daya manusia yang melek teknologi dan adaptif terhadap perubahan.
“Kita masih kekurangan petani muda. Padahal, untuk mewujudkan pertanian yang maju, kita perlu SDM yang mampu mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Ia mendorong pemerintah untuk lebih aktif melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pertanian modern kepada generasi muda, khususnya kalangan milenial dan Gen Z.
“Kalau anak muda tahu bahwa bertani sekarang bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih dan menguntungkan, pasti mereka akan mulai tertarik. Kita butuh perubahan cara pandang,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Ananda berharap langkah-langkah strategis tersebut bisa menjadi fondasi dalam mewujudkan swasembada pangan yang tidak hanya cepat, tapi juga berkelanjutan di Kalimantan Timur. (adv)