Mediasi Tapal Batas Bontang–Kutim Makin Mengemuka, DPRD Kaltim Desak Penyelesaian Pro-Rakyat

- Jurnalis

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud. (Humas DPRD)

Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud. (Humas DPRD)

Samarinda — Sengketa tapal batas antara Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali mencuat ke permukaan dan menjadi sorotan pada awal pekan ini. Setelah pertemuan strategis yang digelar di Kantor Badan Penghubung Kalimantan Timur (Kaltim) di Jakarta pada Kamis (31/7) lalu, perhatian publik kini tertuju pada langkah lanjutan dari para pemangku kepentingan menjelang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menjadi salah satu tokoh yang paling vokal menyuarakan pentingnya penyelesaian konflik yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek administratif, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan pelayanan publik yang selama ini berjalan di kawasan yang disengketakan.

“Penyelesaian tapal batas tidak bisa hanya dilihat dari sisi administratif, tapi juga harus mempertimbangkan sisi sosial dan akses layanan masyarakat,” ujar Hasanuddin dalam pernyataannya, Senin (4/8/2025).

Wilayah Sidrap menjadi titik utama konflik antara Bontang dan Kutim. Sementara Pemkab Kutim tetap melanjutkan fokusnya pada rencana pembangunan jangka panjang, Pemkot Bontang justru menempuh jalur hukum melalui judicial review di MK.

Dasar pengajuan itu didukung oleh data kependudukan dan pelayanan publik yang menunjukkan dominasi warga Bontang di wilayah tersebut.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan terhambatnya layanan masyarakat jika status wilayah tidak segera diselesaikan.

Hasanuddin mendorong agar kementerian terkait, termasuk Kementerian Dalam Negeri, terlibat secara aktif dan menjadikan kunjungan lapangan sebagai bagian dari pendekatan objektif.

“Ini soal kehidupan masyarakat, soal akses sekolah, kesehatan, dan layanan dasar. Jangan sampai konflik batas malah mengorbankan rakyat,” tegasnya.

Pemerhati kebijakan publik di Kaltim juga mulai angkat suara, menilai sengketa ini sebagai contoh bagaimana tarik-menarik kepentingan administratif bisa berdampak langsung pada stabilitas sosial jika tidak ditangani dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif.

Putusan Mahkamah Konstitusi yang dinanti dalam waktu dekat diperkirakan akan menjadi titik balik dalam menentukan arah penyelesaian yang berpihak pada masyarakat. Di sisi lain, Pemprov Kaltim disebut tengah menyiapkan dokumen pendukung sebagai bahan pertimbangan pusat untuk memperkuat posisi dalam mediasi lanjutan. (adv)

Berita Terkait

DPRD Kaltim Minta Pengelolaan Pulau Kakaban Libatkan Masyarakat Sejak Awal
DPRD Kaltim Soroti Potensi Tergusurnya Sekolah Swasta dalam Skema Pendidikan Gratis 12 Tahun
Sigit Soroti Rumitnya Administrasi Publik: Dari Pajak Kendaraan hingga Legalitas Tanah
Syarifatul Sya’diah Dorong CSR Tambang Fokus Kembangkan UMKM Lokal
DPRD Kaltim Dorong Swasembada Daging, Limbah Sawit Diusulkan Jadi Pakan Alternatif
DPRD Kaltim Soroti Lambannya Sertifikasi Tanah, Salehuddin: Tak Bisa Biarkan Warga Terjebak Ketidakpastian Hukum
DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan: Penopang Ekonomi Pedalaman yang Terabaikan
DPRD Kaltim Wanti-Wanti Risiko Penyelewengan Dana Besar Koperasi Merah Putih
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 5 Agustus 2025 - 10:16 WIB

DPRD Kaltim Minta Pengelolaan Pulau Kakaban Libatkan Masyarakat Sejak Awal

Selasa, 5 Agustus 2025 - 10:14 WIB

DPRD Kaltim Soroti Potensi Tergusurnya Sekolah Swasta dalam Skema Pendidikan Gratis 12 Tahun

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:24 WIB

Sigit Soroti Rumitnya Administrasi Publik: Dari Pajak Kendaraan hingga Legalitas Tanah

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:22 WIB

Syarifatul Sya’diah Dorong CSR Tambang Fokus Kembangkan UMKM Lokal

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:20 WIB

DPRD Kaltim Dorong Swasembada Daging, Limbah Sawit Diusulkan Jadi Pakan Alternatif

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:17 WIB

DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan: Penopang Ekonomi Pedalaman yang Terabaikan

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:02 WIB

DPRD Kaltim Wanti-Wanti Risiko Penyelewengan Dana Besar Koperasi Merah Putih

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:01 WIB

Mediasi Tapal Batas Bontang–Kutim Makin Mengemuka, DPRD Kaltim Desak Penyelesaian Pro-Rakyat

Berita Terbaru