DPRD Kaltim Ingatkan Bahaya Ketergantungan pada Tambang: Ekonomi Perlu Arah Baru

- Jurnalis

Minggu, 27 Juli 2025 - 06:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Pansus LKPJ DPRD Kaltim Agus Suwandy.

Ketua Pansus LKPJ DPRD Kaltim Agus Suwandy.

SAMARINDA – DPRD Kalimantan Timur menilai pertumbuhan ekonomi daerah yang tercatat tinggi pada tahun 2024 belum mencerminkan keberlanjutan jangka panjang. Alasannya, pembangunan ekonomi masih sangat bergantung pada sektor lama seperti pertambangan dan industri ekstraktif.

Hal ini disampaikan dalam laporan akhir Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kaltim 2024. Meski pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 6,17 persen atau lebih tinggi dari nasional yang berada di angka 5,03 persen, DPRD menilai fondasi pertumbuhan itu masih rapuh.

“Di atas kertas kita tumbuh, tapi secara substansi masih bergantung pada tambang dan migas. Ini bukan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Agus, Minggu (27/7/2025).

Pansus mencatat sektor pertambangan, industri pengolahan, dan konstruksi masih mendominasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim. Sementara sektor-sektor ekonomi baru seperti pariwisata, pertanian, dan ekonomi kreatif masih belum tumbuh signifikan, stagnan di kisaran 7–8 persen.

“Tanpa terobosan, kita akan kesulitan keluar dari jebakan ekonomi ekstraktif. Padahal masa depan kita tidak bisa selamanya ditopang oleh sumber daya alam yang akan habis,” lanjut Agus.

Kekhawatiran DPRD juga mencakup ketimpangan pembangunan antarwilayah. Kota Bontang mengalami kontraksi ekonomi minus 2,51 persen, sementara Penajam Paser Utara (PPU) justru tumbuh sangat tinggi hingga 30,68 persen—angka yang dianggap memperlihatkan ketimpangan perhatian dan anggaran.

“Kita ingin pertumbuhan yang adil, bukan hanya berkutat di satu dua wilayah,” ujarnya.

Pansus mendesak agar Pemerintah Provinsi mulai serius mengembangkan sektor ekonomi alternatif seperti ekonomi hijau, pertanian modern, pariwisata, dan industri kreatif. Juga, penting untuk menyusun rencana pascatambang yang lebih terstruktur.

“Bukan hanya soal angka PDRB atau pertumbuhan. Ini soal arah dan daya tahan ekonomi Kaltim ke depan,” tegas Agus. (adv)

Berita Terkait

DPRD Kaltim Minta Pengelolaan Pulau Kakaban Libatkan Masyarakat Sejak Awal
DPRD Kaltim Soroti Potensi Tergusurnya Sekolah Swasta dalam Skema Pendidikan Gratis 12 Tahun
Sigit Soroti Rumitnya Administrasi Publik: Dari Pajak Kendaraan hingga Legalitas Tanah
Syarifatul Sya’diah Dorong CSR Tambang Fokus Kembangkan UMKM Lokal
DPRD Kaltim Dorong Swasembada Daging, Limbah Sawit Diusulkan Jadi Pakan Alternatif
DPRD Kaltim Soroti Lambannya Sertifikasi Tanah, Salehuddin: Tak Bisa Biarkan Warga Terjebak Ketidakpastian Hukum
DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan: Penopang Ekonomi Pedalaman yang Terabaikan
DPRD Kaltim Wanti-Wanti Risiko Penyelewengan Dana Besar Koperasi Merah Putih
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:18 WIB

ITKES Wiyata Husada Samarinda Lahirkan 564 Lulusan Siap Bangun Kesehatan Negeri

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:15 WIB

Defisit Anggaran, PMII Diskusikan DBH Kaltim

Selasa, 23 September 2025 - 05:53 WIB

Prabowo di PBB: “Kita Harus Menghentikan Bencana Kemanusiaan di Gaza”

Minggu, 21 September 2025 - 10:18 WIB

Wisuda Pondok Pendawa: Generasi Muda dari Daerah 3T Sukses Tembus Perguruan Tinggi

Kamis, 11 September 2025 - 09:31 WIB

Dukungan Penuh Santri untuk Gus Irfan: Optimisme Baru Tata Kelola Haji dan Umroh

Senin, 8 September 2025 - 17:28 WIB

Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Besar: Lima Jabatan Strategis Diganti dan Kementerian Haji-Umrah Dibentuk

Kamis, 4 September 2025 - 02:04 WIB

Direktur Otorita IKN Muhsin Palinrungi Resmi Ramaikan Bursa Ketua Alumni PMII Kaltim

Rabu, 3 September 2025 - 05:36 WIB

Simposium Nasional Warnai Muswil IKA PMII Kaltim, Fokus pada Tata Kelola Keuangan

Berita Terbaru

Kalimantan Timur

Defisit Anggaran, PMII Diskusikan DBH Kaltim

Sabtu, 4 Okt 2025 - 08:15 WIB