DPRD Kaltim Minta Pengelolaan Pulau Kakaban Libatkan Masyarakat Sejak Awal

- Jurnalis

Selasa, 5 Agustus 2025 - 10:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Masnur. (ist)

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Masnur. (ist)

SAMARINDA – Rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mengambil alih pengelolaan Pulau Kakaban mendapat sorotan tajam dari DPRD Kaltim. Komisi IV DPRD menekankan pentingnya penyusunan peta jalan (roadmap) yang memastikan partisipasi aktif masyarakat lokal dalam seluruh proses tata kelola kawasan konservasi tersebut.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Makmur, menegaskan bahwa selama ini masyarakat sekitar Pulau Kakaban telah berperan penting sebagai penjaga kelestarian lingkungan dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.

“Pulau Kakaban itu bukan sekadar objek wisata, tapi kawasan ekologi yang dijaga warga. Kalau provinsi mau masuk, harus dengan pendekatan partisipatif, bukan semata-mata birokratis,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Menurut Makmur, sebelum rencana alih kelola dilakukan, Pemprov harus terlebih dahulu menyusun kerangka kebijakan yang jelas, mencakup regulasi, pengawasan, serta mekanisme pembagian peran antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini dinilai penting agar pengelolaan kawasan dapat berjalan inklusif dan berkelanjutan.

Pulau Kakaban yang terletak di Kabupaten Berau dikenal dunia berkat keberadaan Danau Ubur-Ubur tidak menyengat yang langka. Namun, Makmur mengingatkan bahwa keunikan tersebut justru membutuhkan perlindungan ekstra, bukan eksploitasi atas nama pengembangan pariwisata.

“Kita jangan terjebak pada ambisi investasi pariwisata, lalu lupa bahwa kawasan ini rapuh. Konservasi harus jadi prinsip utama,” tegasnya.

Makmur menambahkan, DPRD Kaltim tidak menolak keterlibatan Pemprov dalam pengelolaan Pulau Kakaban. Namun ia mengingatkan bahwa tanpa roadmap yang berpihak pada lingkungan dan masyarakat, maka risiko kerusakan ekologis justru akan meningkat.

“Kalau masyarakat dikesampingkan, yang terjadi adalah konservasi semu. Padahal selama ini mereka yang jadi benteng pertama pelestarian,” pungkasnya. (adv)

Berita Terkait

DPRD Kaltim Soroti Potensi Tergusurnya Sekolah Swasta dalam Skema Pendidikan Gratis 12 Tahun
Sigit Soroti Rumitnya Administrasi Publik: Dari Pajak Kendaraan hingga Legalitas Tanah
Syarifatul Sya’diah Dorong CSR Tambang Fokus Kembangkan UMKM Lokal
DPRD Kaltim Dorong Swasembada Daging, Limbah Sawit Diusulkan Jadi Pakan Alternatif
DPRD Kaltim Soroti Lambannya Sertifikasi Tanah, Salehuddin: Tak Bisa Biarkan Warga Terjebak Ketidakpastian Hukum
DPRD Kaltim Desak Percepatan Perbaikan Jalan Poros Belayan: Penopang Ekonomi Pedalaman yang Terabaikan
DPRD Kaltim Wanti-Wanti Risiko Penyelewengan Dana Besar Koperasi Merah Putih
Mediasi Tapal Batas Bontang–Kutim Makin Mengemuka, DPRD Kaltim Desak Penyelesaian Pro-Rakyat
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:18 WIB

ITKES Wiyata Husada Samarinda Lahirkan 564 Lulusan Siap Bangun Kesehatan Negeri

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:15 WIB

Defisit Anggaran, PMII Diskusikan DBH Kaltim

Selasa, 23 September 2025 - 05:53 WIB

Prabowo di PBB: “Kita Harus Menghentikan Bencana Kemanusiaan di Gaza”

Minggu, 21 September 2025 - 10:18 WIB

Wisuda Pondok Pendawa: Generasi Muda dari Daerah 3T Sukses Tembus Perguruan Tinggi

Kamis, 11 September 2025 - 09:31 WIB

Dukungan Penuh Santri untuk Gus Irfan: Optimisme Baru Tata Kelola Haji dan Umroh

Senin, 8 September 2025 - 17:28 WIB

Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Besar: Lima Jabatan Strategis Diganti dan Kementerian Haji-Umrah Dibentuk

Kamis, 4 September 2025 - 02:04 WIB

Direktur Otorita IKN Muhsin Palinrungi Resmi Ramaikan Bursa Ketua Alumni PMII Kaltim

Rabu, 3 September 2025 - 05:36 WIB

Simposium Nasional Warnai Muswil IKA PMII Kaltim, Fokus pada Tata Kelola Keuangan

Berita Terbaru

Kalimantan Timur

Defisit Anggaran, PMII Diskusikan DBH Kaltim

Sabtu, 4 Okt 2025 - 08:15 WIB