Tugas Berat Basuki Hadimuljono harus bebaskan 2.086 hektar lahan di IKN

- Jurnalis

Selasa, 4 Juni 2024 - 16:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FajarBorneo.com – Setelah diangkat menjadi Plt Kepala Otorita IKN, selanjutnya Basuki Hadimuljono akan mengambil alih masalah pembebasan lahan 2.086 hektar lahan yang masih menjadi PR di IKN.
Plt Kepala Otorita IKN, Basuki mengatakan, sesuai petunjuk bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi), masalah tersebut akan diselesaikan dengan metode Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) Plus.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Plt Kepala Otorita, Basuki Hadimuljono akan didampingi oleh Raja Juli Antoni, Wamen ATR/BPN. Raja Juli Antoni merupakan salah satu petinggi partai PSI.

Diketahui sebelumnya, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe disebut mengundurkan diri sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN.

Baca Juga :  Produk Olahan Pisang Kaltim Tembus Pasar Global!

Usai diumumkan sebagai Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono menjelaskan mengenai persoalan pembebasan lahan 2.086 hektar.

“Tadi arahan Bapak Presiden tentang 2.086 hektare lahan itu sebenarnya sudah ada sudah pernah dilakukan sebelumnya di proyek lain dengan PDSK Plus, tetapi itu harus kita laksanakan segera (penanganan masalah lahan di IKN),” kata Basuki dalam konferensi pers di Istana Presiden, dikutip dari tayangan langsung Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/6/2024).

Adapun hasilnya nanti menyesuaikan keputusan masyarakat, bisa berupa ganti rugi lahan dan relokasi atau bahkan proyek IKN yang harus mengalah.

Baca Juga :  Optimis Menang Isran Noor-Hadi Mulyadi dapat dukungan dari Demokrat

“Belum tentu (warga tidak digusur), tergantung nanti penyelesaiannya.

Belum tentu lho, kalau nanti PDSK mereka terima ya sudah tetap kita berikan kepada warga.

Tetapi kalau masih belum bisa ya IKN yang mengalihkan,” terang Basuki.

Dirinya juga menyampaikan pesan Jokowi bahwa pembebasan lahan dilakukan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat.

“Penyelesaian sosial itu tidak hanya diajak bicara, tetapi juga ada penyelesaian misalnya butuh rumah butuh jalan butuh sekolah, tetapi kepentingan warga diutamakan,” ucapnya.

Berita Terkait

Sekolah di Kaltim Diminta Peduli Isu Kesehatan Mental
Wisuda ITKES WHS 2024: Generasi Baru Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Tinggi
Kemacetan Panjang Akibatkan Aktivitas Warga Kota Raja Tenggarong Lumpuh Selama Berjam-jam
Golkar Resmi Dukung Andi Harun Tanpa Lawan di Pilwali 2024
Optimis Menang Isran Noor-Hadi Mulyadi dapat dukungan dari Demokrat
FKUB Kutim Adakan Dialog Antar Agama untuk Harmoni Jelang Pilkada 2024
We Can Ride Sangatta : Ajang Silaturahmi Komunitas Bikers Kutim
Hasil PUSS Kaltim, Kursi terakhir DPR RI tetap Hak PAN
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 November 2024 - 20:07 WIB

Sekolah di Kaltim Diminta Peduli Isu Kesehatan Mental

Jumat, 1 November 2024 - 18:16 WIB

Teman Panti Samarinda Sosialisasi Bahaya Seks Bebas di Panti Ruhamaa

Kamis, 15 Agustus 2024 - 07:03 WIB

Fakta-Fakta Menarik Tentang Kekaisaran Romawi yang Perlu Anda Ketahui

Sabtu, 20 Juli 2024 - 14:55 WIB

Tips Psikologi untuk Mengatasi Grogi Saat Public Speaking

Senin, 25 Maret 2024 - 19:43 WIB

Menjelajahi Era Prasejarah: Menelusuri Jejak Dinosaurus

Minggu, 17 Maret 2024 - 19:32 WIB

Sejarah Kolaborasi Amerika dan Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Kamis, 1 Februari 2024 - 19:16 WIB

Memilih Universitas Top di Indonesia

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:18 WIB

Mengapa Pendidikan Penting?

Berita Terbaru

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian berharap para tenaga pendidik bisa meningkatkan kompetensi mereka untuk menyiapkan generasi masa depan.

Kalimantan Timur

Sekolah di Kaltim Diminta Peduli Isu Kesehatan Mental

Minggu, 10 Nov 2024 - 20:07 WIB