FajarBorneo.com – Bank Indonesia (BI) mencatat indikasi peningkatan penyaluran kredit baru oleh perbankan dan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024.
Penyaluran Kredit Baru Meningkat
Penyaluran kredit baru perbankan pada Maret 2024 mencapai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 80,9%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 54,1%.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor, yaitu:
- Meningkatnya permintaan pembiayaan dari nasabah
- Prospek ekonomi dan moneter yang positif
- Persaingan antar bank yang semakin ketat
“Faktor utama yang memengaruhi prakiraan penyaluran kredit baru pada Maret 2024 adalah permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin.
BI memprediksikan bahwa tren peningkatan penyaluran kredit baru perbankan ini akan terus berlanjut sepanjang triwulan I-2024.
Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Meningkat
Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 juga mengalami peningkatan, dengan SBT mencapai 25,3%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 11,1%.
Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi ini didorong oleh sektor perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi.
Sumber pembiayaan korporasi utama berasal dari dana internal perusahaan, diikuti dengan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan domestik.
Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga
Survei BI menunjukkan bahwa 10,9% responden rumah tangga memiliki kebutuhan pembiayaan baru pada Maret 2024.
Mayoritas pembiayaan rumah tangga ini berasal dari bank umum dengan pangsa sebesar 41,2%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 39,8%.
Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang populer di kalangan rumah tangga adalah leasing dan koperasi.